Diterbitkan tanggal 24 April 2025 39
SURABAYA, 24 April 2025 – Jawa Timur mencatatkan kontribusi terbesar dalam laju tanam padi nasional, menyumbang 25 persen atau seperempat dari total luas tanam padi di Indonesia pada April 2025. Capaian ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, berdasarkan data Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, total luas tanam padi nasional hingga April mencapai 924.989 hektare. Dari angka tersebut, Jawa Timur menyumbang 227.802 hektare.
“Jika dilihat dari prosentase, kontribusi tanam padi Jawa Timur sangat besar terhadap capaian nasional," ujar Gubernur Khofifah di Surabaya, Kamis (24/4).
Selain itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) RI per 8 April 2025, luas panen padi di Jawa Timur pada Januari–Mei 2025 diproyeksikan mencapai 964.768 hektare, meningkat 12,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang tercatat sebesar 859.957 hektare. Jawa Timur juga mencatatkan luas panen tertinggi dibandingkan provinsi penghasil padi utama lainnya, yakni Jawa Tengah (811.994 hektare) dan Jawa Barat (753.287 hektare).
Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan, Pemprov Jatim juga berpartisipasi aktif dalam gerakan tanam serentak nasional yang dipimpin langsung Presiden RI, Prabowo Subianto, dan digelar secara daring di 14 provinsi. Di Jawa Timur, acara pusat berlangsung di Desa Purwosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, dengan metode tanam manual dan penggunaan alat transplanter.
Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya percepatan tanam untuk memanfaatkan musim hujan yang masih berlangsung guna mendukung produksi padi. "Jika percepatan tanam dilakukan, maka dapat membantu meningkatkan produksi, efisiensi, pendapatan petani, serta memperkuat ketahanan pangan nasional," jelasnya.
Upaya percepatan ini, lanjut Khofifah, dilakukan melalui kelancaran proses panen, penyerapan gabah oleh Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram, penyediaan bibit, serta penerapan metode penyemaian luar lahan. Dalam metode ini, bibit padi sudah tumbuh di media tanam selama dua minggu sebelum dipindahkan ke sawah.
Gubernur Khofifah berharap tingginya kontribusi Jawa Timur dalam laju tanam padi bisa menjadi pemicu semangat bagi seluruh petani untuk meningkatkan produktivitas, serta terus mendorong inovasi di sektor pertanian dan ketahanan pangan.
“Kami bersyukur Jawa Timur menjadi provinsi dengan laju tanam padi tertinggi secara nasional. Harapannya, capaian ini dapat mendorong peningkatan produktivitas dan memperkuat kontribusi Jawa Timur terhadap ketahanan pangan nasional,” pungkasnya.
Dapatkan berita lainnya melalui Google News
Jl. Pahlawan Nomor 5 Bojonegoro
(0353) 5254758, 881901
bakorwil2@jatimprov.go.id
http://bakorwilbojonegoro.jatimprov.go.id