Diterbitkan tanggal 16 Mei 2025 277
Surabaya, 16 Mei 2025 – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmennya untuk mendorong pemerataan tenaga dokter gigi di seluruh Puskesmas di Jawa Timur. Hal ini disampaikan saat membuka Kongres Nasional Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) XXVIII Tahun 2025 di Grand City Surabaya.
Dalam sambutannya, Khofifah menyampaikan bahwa berdasarkan data Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK) per 30 Maret 2025, masih terdapat 45 Puskesmas di Jatim yang belum memiliki tenaga dokter gigi. Ia pun berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini melalui koordinasi intensif dengan kepala daerah.
“Dengan sebaran 8.031 dokter gigi di fasilitas pelayanan kesehatan di Jawa Timur, diharapkan kekosongan tenaga dokter gigi di Puskesmas dapat segera terpenuhi,” ujar Khofifah.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengajak PDGI untuk memperkuat sinergi bersama pemerintah daerah dalam menyelesaikan masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Menurutnya, kesehatan gigi adalah aspek penting yang membutuhkan pendekatan komprehensif, mulai dari edukasi hingga layanan perawatan berkualitas.
“Saya mengajak seluruh dokter gigi bersinergi, meningkatkan kinerja dengan semangat baru serta berkontribusi bagi kesehatan gigi dan mulut masyarakat Jawa Timur,” tegasnya.
Pendekatan yang dimaksud, lanjut Khofifah, mencakup peningkatan kesadaran masyarakat melalui edukasi, perbaikan perilaku hidup bersih dan sehat, serta peningkatan akses layanan kesehatan gigi secara menyeluruh. Hal ini sejalan dengan arah transformasi sistem kesehatan yang mengedepankan upaya promotif dan preventif.
“Peran PDGI sangat penting dalam mendukung transformasi kesehatan ini. Semoga PDGI terus bisa memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” imbuhnya.
Gubernur juga menyampaikan pesan kepada para peserta kongres untuk terus memperkuat kolaborasi lintas sektor demi memajukan profesi kedokteran gigi. Ia menegaskan bahwa pembangunan bidang kesehatan membutuhkan gotong royong seluruh pemangku kepentingan, termasuk tenaga kesehatan, profesional medis, dan organisasi profesi seperti PDGI.
“Mari kita jadikan momentum ini untuk memperbarui tekad dan komitmen, dan menempatkan isu kesehatan sebagai prioritas utama dalam agenda pembangunan,” ucap Khofifah.
Ia juga menyoroti tantangan lain dalam sektor kesehatan seperti pemerataan layanan, peningkatan akses, dan persoalan gizi termasuk stunting yang berdampak jangka panjang pada kualitas generasi mendatang. Oleh karena itu, peningkatan jumlah tenaga kesehatan dan pemanfaatan teknologi kesehatan menjadi prioritas Pemprov Jatim.
“PDGI harus terus memainkan peran sentral dalam memajukan profesi kedokteran gigi, melindungi kepentingan anggotanya, serta merumuskan langkah konkret demi kemajuan kesehatan gigi dan mulut masyarakat,” tutup Khofifah.
Turut hadir dalam pembukaan Kongres Nasional PDGI XXVIII antara lain Menko Bidang Hukum, HAM, dan Imigrasi RI Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, dan Ketua Umum PB PDGI Drg. Usman Sumantri, serta peserta dari seluruh Indonesia.
Dapatkan berita lainnya melalui Google News
Jl. Pahlawan Nomor 5 Bojonegoro
(0353) 5254758, 881901
bakorwil2@jatimprov.go.id
http://bakorwilbojonegoro.jatimprov.go.id