Gubernur Khofifah Kukuhkan Tim Eko-Tren OPOP, Dorong Kemandirian Ekonomi Pesantren Jatim

Diterbitkan tanggal 17 April 2025 123


Surabaya, 17 April 2025 – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi mengukuhkan 16 anggota Tim Penguatan dan Pengembangan Ekosistem Pesantrenpreneur (Eko-Tren) OPOP Jawa Timur masa bakti 2025–2030. Pengukuhan berlangsung di Harris Hotel & Conventions Gubeng Surabaya, Rabu (16/4), berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Nomor 100.3.3.1/250/013/2025.

Melalui pembentukan tim ini, Gubernur Khofifah menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat kemandirian ekonomi berbasis pesantren melalui program One Pesantren One Product (OPOP). Struktur baru ini diharapkan dapat memperluas dan menguatkan manfaat Eko-Tren OPOP secara lebih signifikan di masa mendatang.

Ini struktur kepengurusan baru untuk membangun penguatan dan pengembangan Eko-Tren OPOP di Jawa Timur,” ujar Gubernur Khofifah.

Ia menambahkan bahwa Eko-Tren OPOP dibangun di atas tiga pilar utama: Santripreneur, Pesantrenpreneur, dan Sociopreneur. Program ini menjadi bagian dari prioritas pembangunan ekonomi inklusif yang berbasis kemasyarakatan, khususnya di lingkungan pesantren.

InsyaAllah masa depan Eko-Tren OPOP semakin kuat, semakin meluas dan semakin memberikan kemanfaatan yang besar,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Khofifah menerima sertifikat merek resmi Eko-Tren OPOP dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur. Sertifikat ini diserahkan langsung oleh Kepala Kanwil Haris Sukamto, menandai penguatan aspek legal merek OPOP di tingkat nasional.

Eko-Tren OPOP HAKI-nya sudah selesai hari ini. Dengan merek ini, kita bisa mengoptimalkan produktivitas, termasuk untuk komoditas ekspor,” tegas Khofifah.

Khofifah juga memaparkan bahwa Jawa Timur memiliki potensi besar untuk pengembangan ekonomi pesantren. Berdasarkan data Kementerian Agama, provinsi ini memiliki 5.121 pondok pesantren dengan jumlah santri lebih dari 970 ribu, serta 808 koperasi pesantren aktif. Selain itu, 26.329 produk asal Jatim telah tersertifikasi halal, jumlah tertinggi secara nasional.

Sejalan dengan kemajuan ekonomi dan keuangan syariah, Khofifah menekankan pentingnya menjadikan Indonesia sebagai produsen utama produk halal, bukan sekadar pasar konsumen.

“Inilah yang menjadi salah satu tujuan program Eko-Tren OPOP Jawa Timur, untuk semakin meningkatkan produk-produk halal yang berkualitas,” jelasnya.

Ia juga mengapresiasi sinergi lintas sektor dalam mendukung Eko-Tren OPOP melalui pendekatan Hexahelix, melibatkan pemerintah, akademisi, swasta, komunitas, lembaga keuangan, dan media. Kolaborasi ini telah membuahkan berbagai inisiatif seperti Samsat OPOP, Kartu Santri OPOP, hingga pelatihan SKKNI koperasi pesantren.

Ketika pesantren makin berdaya secara ekonomi maka sistem yang ada di lingkaran pesantren juga akan makin sejahtera, karena ada sociopreneur, Pesantrenpreneur, dan Santripreneur,” imbuhnya.

Khofifah menutup sambutannya dengan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif mendukung pengembangan ekosistem ekonomi berbasis pesantren di Jawa Timur.

Terima kasih, respons dari perguruan tinggi luar biasa, begitu pula dengan dukungan dari instansi vertikal,” pungkasnya.

Dapatkan berita lainnya melalui Google News

BERITA LAINNYA



Bakorwil Bojonegoro






Lokasi

Kontak

Jl. Pahlawan Nomor 5 Bojonegoro

(0353) 5254758, 881901

bakorwil2@jatimprov.go.id

http://bakorwilbojonegoro.jatimprov.go.id



Copyright © 2023. Situs Resmi Badan Koordinasi Wilayah Bojonegoro.